Sabtu, 24 Agustus 2013

KONSEP DASAR DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris classroom action research. Penelitian tindakan kelas selanjutnya didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan.

Penelitian tindakan adalah bentuk dari penyelidikan yang dilakukan oleh partisipan (guru, murid, kepala sekolah) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) dengan tujuan untuk meningkatkan pertanggungjawaban dari a) praktik sosial atau pendidikan yang mereka geluti, b) pemahaman yang lebih baik terhadap prakti-praktik yang mereka geluti, c) situasi dan institusi, dimana praktik-praktik itu dilakukan(Carr dan Kemmis dalam Mc Niff, 1992:2)

Perbedaan penelitian tindakan dengan penelitian konvensional diuraikan berikut.
1.    Tujuan penelitian tindakan adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang dapat diaplikasikan ke dalam situasi tertentu seperti kelas agen sosial dan masyarakat.
2.    Masalah penelitian tindakan diangkat dari peristiwa-peristiwa yang mengganggu peneliti, seperti efisiensi suatu metode pengajaran atau suatu masalah di dalam suatu masyarakat.
3.    Masalah dinyatakan atau dirumuskan secara umum dan hipotesa jarang digunakan
4.    Literatur sebagai sumber sekunder digunakan secara ekstensif; peneliti ingin mendapat ide tentang fenomena yang sedang diteliti.
5.    Partisipan tidak disampel atau dipilih secara sistematik; mereka merupakan bagian dari aktivitas manusia secara ilmiah.
6.    Prosedur untuk melaksanakan penelitian pada mulanya direncanakan secara umum kemudian dirubah sesuai dengan keperluan pada waktu penelitian sedang berlangsung.

Dalam penelitian tindakan sedikit sekali diberikan perhatian kepada kondisi-kondisi kontrol dan eksperimen dalam melaksanakan penelitian. Penelitian tindakan kadang-kadang mengumpulkan data untuk sebuah ketidakadilan sosial seperti diskriminasi atau lingkungan yang merusak. Penelitian tindakan dipergunakan untuk menghasilkan perubahan sosial dengan cara: (1) mengumpulkan informasi tentang orang-orang atau lembaga-lembaga yang mempunyai efek negatif terhadap kehidupan orang-orang lain; (2) menolong orang-orang untuk menjadi lebih sadar terhadap masalah-masalah, untuk menjadi lebih mengerti diri mereka sendiri, dan untuk mengembangkan komitmen yang lebih tinggi terhadap masalah-masalah yang dihadapi mereka; dan (3) berfungsi sebagai katalisator agar orang-orang ikut serta, mengorganisir diri dan aktif menghadapi isu-isu khusus masyarakat mereka.

Nunan (1992) menjelaskan bahwa karakteristik penelitian tindakan meliputi (1) dilakukan oleh praktisi, (2) bersifat “colaborative” (guru dan peneliti), (3) peneliti melakukan intervensi untuk mengubah fenomena dengan tindakan yang direncanakan, (4) peneliti mengobservasi apa yang terjadi dan pengaruh dari “aksi” yang telah dicobakan dalam proses penelitian.

Karakteristik penelitian tindakan dapat diringkas sebagai berikut.
1.    Self-reflectif / self-evaluatif
2.    Menggunakan pendekatan “colaborative”
3.    Peneliti melakukan intervensi terhadap kondisi yang sedang diteliti
4.    Dilakukan oleh orang lapangan
5.    Melonggarkan kontrol
6.    Peneliti mengobservasi apa yang terjadi untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang fenomena
7.    Bertujuan mengubah suatu keadaan dengan suatu tindakan yang direncanakan oleh peneliti
8.    Mengamati pengaruh tindakan yang dicobakan
9.    Bersifat lokal (berkaitan dengan konteks yang terjadi)

Fungsi Penelitian Tindakan Kelas
Fungsi penelitian tindakan adalah alat pemecahan masalah yang relevan dan tepat, meningkatkan/memperbaiki keadaan di lapangan, serta menjadikan guru-guru di kelas lebih bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan kurikulum.

Penelitian tindakan dapat digunakan untuk memecahkan masalah khusus, praktis, sosial, atau individual yang didapatkan di dalam masyarakat, agen sosial, sekolah, kelas, atau bahkan masalah peneliti sendiri.

Menurut Isaac (1971), penelitian tindakan didesain untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau untuk memecahkan masalah-masalah yang diaplikasikan secara langsung di dalam ajang kelas atau dunia kerja. Dalam pengertian yang lebih luas, Bogdan dan Biklen (1982) mendeskripsikan penelitian tindakan sebagai pengumpulan data secara sistematik yang didesain untuk menimbulkan perubahan sosial.

Keuntungan metode penelitian tindakan meliputi (1) penelitian ini cocok untuk situasi aktual di lapangan praktis, (2) berfokus pada proses sistematik untuk memecahkan masalah dan mengembangkan proyek, (3) responsif terhadap inovasi dan eksperimentasi, (Isaac, 1971). Di samping itu, penelitian tindakan juga tidak lepas dari kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh kurangnya kontrol eksternal dan internal. Akibatnya, penelitian menghasilkan tingkat generalisasi yang rendah dan karena itu sedikitr sekali sumbangannya trehadap khazanah ilmu pengetahuan. Untuk mengatasi ini, para peneliti sudah berupaya melakukan penyempurnaan dengan model-model pada paparan selanjutnya dalam buku ini.


Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Apa tujuan kita melakukan tindakan kelas? Sebagaimana dapat “dibaca” dari paparan mengenai pengertian PTK, jawaban yang paling lugasterhadap pertanyaan itu adalah bahwa PTK dilaksanakan demi perbaikan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya “melekat” pada penunaian misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru. Belakangan ini masyarakat kita berkembang begitu cepat akibat tuntutan terhadap layanan pendidikan yang harus dilakukan oleh guru juga meningkat. PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan kependidikan yang harus diselenggarakannya dalam konteks pembelajaran di kelas dan atau peningkatan kwalitas program sekolah secara keseluruhan. Bahkan Mc Niff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini harus dimaknai dalam konteks proses pembelajaran khususnya, implementasi program sekolah umumnya.

Jika tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses belajar-mengajar, bagaimana tujuan itu dapat dicapai? Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan, lalu kemudian mencobakan secara sistematis berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas dan atau implementasi program sekolah yang tengah dirasakan itu. Dengan kata lain, dilakukan perencanaan tindakan alternatif oleh guru, kemudian dicobakan, dan dievaluasi efektivitasnya dal;am memecahkan persoalan pembelajaran yang sedang dihadapi oleh guru. Daur tindakan inilah yang dilukiskan dalam gambar 1 dan 2 yang telah dikemukakan sebelumnya.




Tidak ada komentar:

LINK FROM AREMANIA