Minggu, 14 April 2013

FISIOLOGI MEMPENGARUHI EMOSI. Learning Revolotion2)

            Berbagai penelitian tentang cara kerja pikiran, menyimpulkan bahwa pikirantubuh dan emosi adalah satu kesatuan,maksudnya ke 3 bagian tubuh manusia tersebut saling terhubung dan saling mempengaruhi. Perubahan pada satu bagian mempengaruhi bagian lainnya begitu juga sebaliknya. Saat emosi anda lagi “drop” silahkan perhatikan bagaimana fisiologi anda, saya yakin semua dari kita mengalami fisiologi yang sama, saat kita sedang dalam kondisi emosi yang tidak memberdayakan, saat loyo, tubuh cenderung terasa lemas tak bertenaga, pandangan agak terasa berat, wajah menunduk dan nafas jadi dangkal dan lamban. 
          Begitu juga sebaliknya, saat emosi kita sedang berada di puncak, semangat membara, maka tubuh kitapun terasa berenergi, pandangan menjadi tajam, dada membusung, dan nafas menjadi dalam dan cepat. Bagaimana kita memperlakukan tubuh inilah yang disebut dengan istilah “Fisiologi”. jump.jpg Emosi kita mempengaruhi Fisiologi begitu juga sebaliknya, ada kaitan neurologis yang saling mempengaruhi antara emosi dan fisiologi. Merubah fisiologi akan berdampak pada berubahnya kondisi emosi kita, ini yang menarik. 
              Mengubah emosi dengan merubah gambaran mental, bukan satu-satunya cara, kadang saat kita lagi ‘drop’, butuh waktu agak lama untuk mengubah gambaran mental,mengubah emo i dengn mengubah fisiologi lebih menghemat waktu. 
               Jadi saat anda lagi drop, silahkan ubah fisiologi anda, berdirilah,ambil nafas yang panjang, busungkan dada anda, buat mata anda berbinar dan bersikaplah seolah-olah anda sangat bersemangat, lalu silahkan loncat-loncat kecil beberapa kali, tengadahkan wajah Akan lebih powerfull jik anda gabungkan perubahan fisiologi dengan perubahan gambaran mental, jadi saat anda lompat-lompat kecil, silahkan hadirkan di otak anda gambaran mental tentang apa yang ingin anda capai, lakukan hal ini berulang-ulang dan teriakkan kata-kata positif symbol semang ManWithWinningTrophy Bahkan fisiologi kecilpun akan mempengaruhi emosi anda, minimal menstabilkan emosi anda, contoh: fisiologi senyum, senyum adalah aktivitas yang tidak banyak membutuhkan energy tapi dampaknya sangat dahsyat bagi kondisi emosi kita, saat anda mendapat masalah, buat respon pertamanya dengan fisiologi senyum, maka anda akan lebih mudah memilih presepsi yang memberdayakan diri anda. Setiap kondisi emosi, menghasilkan fisiologi tertentu, begitu juga sebaliknya. 
Fisiologi rileks, akan menghasilkan emosi damai, bahagia, tenang dan terkendali. Saat anda merasa gelisah, daripada fisiologi anda dipermainkan oleh gelisah ini, sehingga anda merasa gerah, ndak nyaman, ‘bete’, mending, anda buat fisiologi rileks, duduk tenang, ambil nafas teratur, hiasi mulut dengan senyum, katakan dalam hati, rileks…,rileks…., tenang…., tenang…., lalu bayangkan anda berada di tempat yang begitu indah, begitu nyaman, dan pasrahkan segalanya kepada ALLAH, rasakan bedanya, perasaan gelisah tadi pasti hilang berganti perasaan damai dan tenang. 

 BEBERAPA HAL PENTING DALAM MEMBUAT JANGKAR EMOSI. 
Jika anda telah coba membuat jangkar emosi dengan tahapan-tahapan di atas dan anda belum berhasil menggunakan jangkar emosi yang anda buat, maka ada kemungkinan beberapa hal ini bawah ini luput dari perhatian anda : 1.Intensitas emosi. Jangkar emosi hanya akan efektif terbentuk jika kondisi emosi anda benar-benar mencapai puncaknya, jika saat menerapkan jangkar emosi tersebut, skala emosi anda benar-benar telah berada di skala 10, maka harusnya secara otomatis terbentuk kaitan neurologis di otak anda bahkan tanpa perlu mengulanginya sampai 10 kali, hal inilah yang terjadi saat seseorang terkena fobia, fobia hanya akan efektif terbentuk jika saat itu kondisi emosi anda sedang sangat intens atau mencapai puncaknya. 2.Ketepatan timing. Ketepatan timing juga sangat mempengaruhi efektifitas dalam membuat jangkar emosi, saat yang paling tepat menerapkan jangkar emosi adalah sesaat sebelum emosi anda berada di puncak, jika anda baru menerapkanya saat emosi anda di skala 10, ada kemungkinan jangkar emosi anda berakhir saat kondisi emosi anda mulai menurun, hal ini akan sangat mengurangi nilai efektifitasnya. 3.Keunikan Jangkar Emosi. Akan sangat efektif jika jangkar emosi yang anda buat sifatnya unik dan spesifik, misalnya tekanan jari pada bagian pundak, atau gerakan menjentikkan jari, atau gerakan telapak tangan kanan di taruh di dada, atau bahkan kata-kata tertentu yang sangat unik bagi anda misalnya “Wow !!”, “Binggo” dll. 4.Pengulangan. Secara alami, sesuatu yang kita lakukan berulang-ulang akan secara otomatis mencipta kaitan neurologis di syaraf otak kita, hal ini berlaku di semua hal yang kita lakukan berulang-ulang, begitu juga saat kita akan membuat jangkar emosi, jangkar emosi akan pasti tercipta jika kita mau melakukannya berulang-ulang dan menerapkannya sesering mungkin. Bahasa jargonnya : “Pengulangan adalah kunci keahlian”. KUASA KATA-KATA TERHADAP EMOSI. Ada banyak penelitian dan penemuan fenomenal tentang kekuatan kata-kata, ternyata kata-kata dan bagaimana kita mengatakannya, bisa mempengaruhi kondisi emosi kita, bahkan penelitian Dr.Masaru Emoto membuktikan bahwa Kristal-kristal air akan terbentuk secara berbeda jika diberi kata-kata berbeda. Kata-kata positif “baik”, “indah”, “cinta”,“syukur” dll akan membentuk Kristal air yang demikian indah, sebaliknya kata-kata negative seperti : “Jahat”, “Jelek”, “Bodoh”, “Benci” akan membentuk Kristal air yang sangat jelek, sedang tubuh kita sebagian besar tersusun oleh air. Beberapa benda yang memiliki kandungan air juga bereaksi berbeda terhadap kata-kata yang berbeda, jika anda ingin lebih yakin akan pengaruh kata-kata, eksperimen berikut bisa dengan mudah anda lakukan : 1.Siapkan dua wadah kecil, boleh gelas kecil atau yang lainnya yang terbuat dari kaca atau plastic.
2.Isi dua wadah kecil tersebut dengan nasi yang sama. emoto
3.Tempelkan kata-kata posistif di satu gelas missal “Sayang”atau “Cinta” dan kata-kata negative missal “Benci” di gelas lainnya, lebih berdampak jika anda libatkan emosi anda saat menulis kata-kata tadi.
4.Simpan di tempat yang tersembunyi dan biarkan selama 2 sampai 3 minggu.
5.Lalu lihat hasil dari pengaruh kata-kata positif dan negative terhadap nasi dalam wadah tersebut.
Hasil yang pernah saya amati dari eksperimen sederhana di atas sungguh sangat menggugah hati saya, nasi dalam gelas yang diberi tempelan kata-kata positif setelah sekitar 2 minggu didiamkan, warnanya berubah agak kuning keemasan dan berbau khas, sedang nasi di gelas dengan tempelan katakata negative,warnanya jadi menghitam dan berbau busuk.
Lalu bagaimana dampak kata-kata positif dan negative terhadap kondisi emosi kita ?, Sahabat, dalam salah satu bukunya, Dr. Deepak Copra pernah menyampaikan bahwa tiap hari seseorang berkata-kata pada dirinya sendiri sebanyak 6000 kali dan kebanyakan self talk yang kita nov1_smlabeling lakukan adalah self talk negative. Dan self talk ini sangat mempengaruhi kondisi emosi yang terbentuk. Seberapa tinggi dan seberapa rendah intensitas emosi kita juga dipengaruhi oleh kata-kata yang kita ucapkan dan bagaimana kita mengucapkannya.
Satu contoh dan ini yang sering saya lakukan, saat bertemu dengan seseorang, teman misalnya dan teman itu menanyakan ke saya :“Gimana kabarnya ?”, ketika saya jawab : “Dahsyat !!” dengan intonasi kuat, maka emosi saya berubah drastic, berbeda jika saya menjawabnya dengan “Baik”, emosi saya menyesuaikan dengan kata “baik” tadi. Jika anda membiasakan diri dengan kata-kata “Dahsyat” tiap anda bertemu dengan seseorang, maka kata tadi, sebagaimana penjelasan tentang jangkar emosi,akan menjadi jangkar emosi positif pada diri anda dan teman anda.

Tidak ada komentar:

LINK FROM AREMANIA