GELOMBANG OTAK
Sebenarnya sudah banyak buku yang membahas tentang gelombang otak,
penemuan akan hal ini telah merevolusi cara berpikir dan bertindak manusia modern.
Temuan akan adanya gelombang otak tidak hanya penting bagi dunia
pendidikan tapi juga penting di semua bidang kehidupan,bebarapa emosi yang muncul juga sangat berkaitan erat dengan gelombang otak. Emosi bahagia, tenang, damai ternyata menghasilkan gelombang otak yang berbeda dibanding emosi lainnya. Secara singkat berikut ini penjelasan tentang fenomena gelombang otak :
Berdasar hasil pengukuran dengan menggunakan alat EEG
(Elektroensefalograph), ditemukan oleh Hans berger tahun 1929,
gelombang otak dibedakan menjadi 4 gelombang dengan ciri-ciri kondisi
emosi yang berbeda-beda seperti tergambar pada tabel berikut ini :
Gelombang Kodisi pikiran dan emosi Beta Kognitif, analitis, logika, otak kiri,konsentrasi, prasangka, pikiran sadar Aktif, cemas, khawatir, waspada, stress,jenuh dll Alpha (8-13,9) Relaks, meditatif, super learning,terkendali, focus, akses ke bawah sadar. Tenang, damai, santai, segar, bahagia, istirahat Theta (4-7,9 Hz)
Intuisi, imajinatif, problem solving, akses bawah sadar
Sangat relaks, hening, damai, pasrah
Delta (0,1-3,9 Hz)
Tidur lelap tanpa mimpi Tidak ada pikiran dan perasaan.
Secara lebih rinci, berikut ini perbedaan masing-masing kondisi emosi,
pikiran dan tubuh yang dihasilkan oleh masing-masing gelombang otak.
Beta (14 – 100 Hz). Pada frekuensi ini kita tengah berada pada kondisi aktif
terjaga, sadar penuh dan didominasi oleh logika. Inilah kondisi normal yang
kita alami sehari-hari ketika sedang terjaga (tidak tidur).
Kita berada pada
frekuensi ini ketika kita bekerja, berkonsentrasi, berbicara, berpikir tentang
masalah yang kita hadapi, dll. Dalam frekuensi ini kerja otak cenderung
memantik munculnya rasa cemas, khawatir, stress, dan marah karena di
kondisi gelombang ini secara neurobiokimiawinya otak mengeluarkan
hormon kortisol dan norefinefrin. Berikut ini gambar gelombang beta
berdasar ukuran frekwensinya diukur dengan alat EEG.
400px-eeg_betasvg.png Alpha (8 – 13.9 Hz). Ini adalah gelombang otak yang menghasilkan kondisi
emosi khusyu’, relaks, meditatif, nyaman dan ikhlas. Kerja pikiran relative
tenang, dan rileks. Pada kondisi gelombang ini, otak memerintahkan tubuh
untuk mengeluarkan hormone serotonin dan endorphin, hormone yang
menghasilkan emosi bahagia.
Di gelombang inilah saat paling ideal bagi
otak kita menyerap berbagai informasi, kenapa anak kecil cenderung lebih
cepat belajar, salah satu jawabannya karena pada saat kita masih kanakkanak,gelombang pikiran yang sering muncul adalah gelombang alpha.
Berikut gambar gelombang alpha. 400px-eeg_alphasvg.png
Theta (4 – 7.9 Hz). Gelombang pikiran dengan frekuensi yang rendah inilah
yang sering memunculkan sisi kreatif dan intuitif kita.
Beberapa penemuan
A-ha, dihasilkan seseorang ketika kondisi pikirannya berada pada
gelombang alpha-theta. Secara emosi, kita berada pada kondisi sangat
khusyu’, keheningan yang mendalam, deep-meditation, dan “mampu
mendengar” nurani bawah sadar. Tubuhpun akan mengeluarkan hormone
melatonin, catecholamine dan arginine-vasopressin. Inilah kondisi yang
mungkin diraih oleh para ilmuwan, ulama dan biksu ketika mereka sedang
rileks, tenang, khusyu’,melantunkan doa di tengah keheningan malam pada
Sang Ilahi. Berikut gambar gelombang otak kita ketika berada dalam kondisi
theta. 400px-eeg_thetasvg.png Delta (0,1 – 3,9 Hz).
Gelombang delta ini muncul saat kita sedang tertidur
pulas tanpa mimpi, Frekuensinya paling rendah. Dalam frekuensi ini otak
memproduksi human growth hormone yang baik bagi kesehatan kita.
Dengan hormone ini sel-sel tubuh kita melakukan proses peremajaan dan
melakukan proses self healing (penyembuhan sendiri). Bila seseorang tidur
dalam keadaan delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski
tertidur hanya sebentar, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar.
Meski masing-masing kondisi gelombang pikiran memunculkan emosiemosi
tertentu, tetapi, otak kita tidak serta-merta hanya memancarkan
satu macam gelombang pikiran dalam satu waktu. Berdasar alat EEG yang
ditempelkan di kepala seseorang melalui elektroda-elektroda, tercatat
bahwa dalam satu waktu otak bisa memunculkan lebih dari satu macam
gelombang, hanya saja selalu ada satu macam gelombang yang lebih
dominan. Ulasan menarik ini bisa lebih lenkap anda baca di buku Hypnosis
karya pak Adi Gunawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar