Minggu, 14 April 2013

GELOMBANG OTAK (Learning Revolution 10, SEMINAR GURU SUPER KREATIF)

GELOMBANG OTAK 

Sebenarnya sudah banyak buku yang membahas tentang gelombang otak, penemuan akan hal ini telah merevolusi cara berpikir dan bertindak manusia modern. 
Temuan akan adanya gelombang otak tidak hanya penting bagi dunia pendidikan tapi juga penting di semua bidang kehidupan,bebarapa emosi yang muncul juga sangat berkaitan erat dengan gelombang otak. Emosi bahagia, tenang, damai ternyata menghasilkan gelombang otak yang berbeda dibanding emosi lainnya. Secara singkat berikut ini penjelasan tentang fenomena gelombang otak : Berdasar hasil pengukuran dengan menggunakan alat EEG (Elektroensefalograph), ditemukan oleh Hans berger tahun 1929, gelombang otak dibedakan menjadi 4 gelombang dengan ciri-ciri kondisi emosi yang berbeda-beda seperti tergambar pada tabel berikut ini : Gelombang Kodisi pikiran dan emosi Beta Kognitif, analitis, logika, otak kiri,konsentrasi, prasangka, pikiran sadar Aktif, cemas, khawatir, waspada, stress,jenuh dll Alpha (8-13,9) Relaks, meditatif, super learning,terkendali, focus, akses ke bawah sadar. Tenang, damai, santai, segar, bahagia, istirahat Theta (4-7,9 Hz) Intuisi, imajinatif, problem solving, akses bawah sadar Sangat relaks, hening, damai, pasrah Delta (0,1-3,9 Hz) Tidur lelap tanpa mimpi Tidak ada pikiran dan perasaan. Secara lebih rinci, berikut ini perbedaan masing-masing kondisi emosi, pikiran dan tubuh yang dihasilkan oleh masing-masing gelombang otak. Beta (14 – 100 Hz). Pada frekuensi ini kita tengah berada pada kondisi aktif terjaga, sadar penuh dan didominasi oleh logika. Inilah kondisi normal yang kita alami sehari-hari ketika sedang terjaga (tidak tidur). 

Kita berada pada frekuensi ini ketika kita bekerja, berkonsentrasi, berbicara, berpikir tentang masalah yang kita hadapi, dll. Dalam frekuensi ini kerja otak cenderung memantik munculnya rasa cemas, khawatir, stress, dan marah karena di kondisi gelombang ini secara neurobiokimiawinya otak mengeluarkan hormon kortisol dan norefinefrin. Berikut ini gambar gelombang beta berdasar ukuran frekwensinya diukur dengan alat EEG. 400px-eeg_betasvg.png Alpha (8 – 13.9 Hz). Ini adalah gelombang otak yang menghasilkan kondisi emosi khusyu’, relaks, meditatif, nyaman dan ikhlas. Kerja pikiran relative tenang, dan rileks. Pada kondisi gelombang ini, otak memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan hormone serotonin dan endorphin, hormone yang menghasilkan emosi bahagia. 

Di gelombang inilah saat paling ideal bagi otak kita menyerap berbagai informasi, kenapa anak kecil cenderung lebih cepat belajar, salah satu jawabannya karena pada saat kita masih kanakkanak,gelombang pikiran yang sering muncul adalah gelombang alpha. Berikut gambar gelombang alpha. 400px-eeg_alphasvg.png Theta (4 – 7.9 Hz). Gelombang pikiran dengan frekuensi yang rendah inilah yang sering memunculkan sisi kreatif dan intuitif kita. 
Beberapa penemuan A-ha, dihasilkan seseorang ketika kondisi pikirannya berada pada gelombang alpha-theta. Secara emosi, kita berada pada kondisi sangat khusyu’, keheningan yang mendalam, deep-meditation, dan “mampu mendengar” nurani bawah sadar. Tubuhpun akan mengeluarkan hormone melatonin, catecholamine dan arginine-vasopressin. Inilah kondisi yang mungkin diraih oleh para ilmuwan, ulama dan biksu ketika mereka sedang rileks, tenang, khusyu’,melantunkan doa di tengah keheningan malam pada Sang Ilahi. Berikut gambar gelombang otak kita ketika berada dalam kondisi theta. 400px-eeg_thetasvg.png Delta (0,1 – 3,9 Hz). 

Gelombang delta ini muncul saat kita sedang tertidur pulas tanpa mimpi, Frekuensinya paling rendah. Dalam frekuensi ini otak memproduksi human growth hormone yang baik bagi kesehatan kita. Dengan hormone ini sel-sel tubuh kita melakukan proses peremajaan dan melakukan proses self healing (penyembuhan sendiri). Bila seseorang tidur dalam keadaan delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski tertidur hanya sebentar, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar. Meski masing-masing kondisi gelombang pikiran memunculkan emosiemosi tertentu, tetapi, otak kita tidak serta-merta hanya memancarkan satu macam gelombang pikiran dalam satu waktu. Berdasar alat EEG yang ditempelkan di kepala seseorang melalui elektroda-elektroda, tercatat bahwa dalam satu waktu otak bisa memunculkan lebih dari satu macam gelombang, hanya saja selalu ada satu macam gelombang yang lebih dominan. Ulasan menarik ini bisa lebih lenkap anda baca di buku Hypnosis karya pak Adi Gunawan.

Tidak ada komentar:

LINK FROM AREMANIA